Senin, 12 November 2012

Berita Fisika


8-11-1895: Penemuan Sinar Ronsen (X-Rays)

Penemuan "tak sengaja" oleh Wilhelm Rontgen itu jadi keajaiban medis

Pada 117 tahun yang lalu, seorang fisikawan Jerman bernama Wilhelm Conrad Rontgen (1845-1923) menemukan teknologi sinar-X yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, terutama dunia medis. Teknologi ini di Indonesia populer dengan sebutan Sinar Ronsen, yang diadaptasi dari nama Rontgen.

Menurut stasiun televisi The History Channel, Rontgen tak sengaja menemukan sinar-X ini di laboratoriumnya, yang terletak di Kota Wurzburg. Saat itu Rontgen tengah menguji apakah sinar katoda dapat menembus kaca.

Seketika itu pula dia memperhatikan cahaya yang muncul dari layar yang berlapis secara kimiawi. Rontgen lalu menyebut cahaya itu sebagai sinar-X karena asalnya yang saat itu belum diketahui secara pasti.

Sinar-X belakangan diketahui berupa gelombang energi elektromagnetik yang gerakannya mirip dengan sinar cahaya, namun panjang gelombangnya kurang lebih 1.000 kali lebih pendek dari cahaya.

Rontgen lalu mengadakan sejumlah eksperimen untuk mengetahui lebih lanjut penemuan sinar itu. Dia akhirnya mengetahui bahwa sinar-X dapat menembus daging manusia, namun tidak sampai menembus substansi yang lebih padat seperti tulang atau timah, sehingga dapat difoto.

Penemuan Rontgen saat itu dianggap sebagai keajaiban medis. Sinar-X lalu menjadi alat yang penting bagi dunia medis karena dokter bisa melihat bagian dalam tubuh manusia untuk analisis awal tanpa harus menyayatnya dengan pisau bedah.

Pada 1897, sinar-X untuk kali pertama digunakan pada Perang Balkan. Dokter militer saat itu sudah bisa mengetahui peluru yang ada di dalam tubuh maupun patahan tulang dari pasien yang bersangkutan.

Atas penemuan sinar-X, pada 1901, Rontgen menerima penghargaan Nobel di bidang fisika. Kini, foto ronsen tidak hanya digunakan di dunia medis, namun juga berguna untuk analisis material di bidang riset, bahkan juga digunakan menjadi peralatan keamanan, seperti mesin pemindai yang sering terlihat di bandar udara.

Sumber Bacaan : Viva News

Info Planet


10 Planet Terunik di Dunia

1. Sang Kuda Api
Planet 51 Pegasi b adalah exoplanet pertama yang ditemukan para pemburu planet pada 1990. Planet mirip Jupiter, namun bertemperatur panas ini diberi julukan Bellerphon, pahlawan
mitos Yunani yang menjinakkan kuda bersayap Pegasus. Pemberian julukan tersebut berdasarkan gugus bintang Pegasus, lokasi planet itu.

2. Tetangga Terdekat Bumi
Berjarak hanya 10,5 tahun cahaya, Epsilon Eridani b adalah exoplanet terdekat dengan bumi. Planet tersebut mengorbit jauh dari bintangnya sehingga air atau kehidupan mustahil ada.
3. Planet Tanpa Bintang
Terdapat sejumlah exoplanet yang memiliki bintang atau matahari lebih dari satu, bahkan hingga memiliki tiga matahari. Lain halnya dengan Planemos. Planet tersebut hanya “mengambang” begitu saja tanpa mengitari bintang apa pun.
4. Si Gesit
Planet SWEEPS-10 hanya berjarak 740.000 mil dari bintangnya. Saking dekatnya, planet yang disebut ultra-short-period planets (USPPs) itu hanya membutuhkan waktu kurang dari satu hari untuk mengorbit. Satu tahun di sana sama dengan sepuluh jam di bumi.
5. Dunia Api dan Es
Planet ini “terkunci” pada bintangnya, sama seperti bulan yang selalu menjadi satelit bumi. Jadi, satu sisi dari planet Upsilon Andromeda b selalu menghadap ke sana. Posisi ini menciptakan temperatur paling tinggi yang sejauh ini diketahui para astronom. Satu sisi planet sangat panas bagai lahar, sedangkan sisi lainnya bertemperatur sangat dingin.
6. Cincin Raksasa
Planet yang mengorbit pada bintang Coku Tau 4 ini adalah exoplanet termuda yang berumur kurang dari satu juta tahun. Para astronom mendeteksi keberadaan planet ini dari lubang besar dari cincin planet tersebut. Lubang tersebut berukuran sepuluh kali lebih besar dari bumi.
7. Si Tua Bangka
Planet tertua yang juga disebut primeval world ini berumur kurang lebih 12,7 miliar tahun. Para ilmuwan menduga planet tersebut terbentuk delapan miliar tahun silam sebelum bumi terwujud dan hanya berselisih dua miliar tahun dari kejadian Big Bang. Penemuan ini menimbulkan wacana bahwa kehidupan mungkin terjadi lebih awal dari yang diduga selama ini.
8. Planet yang Menyusut
Serupa dengan SWEEPS-10, planet HD209458b mengorbit sangat dekat dengan bintangnya sehingga atmosfer planet tersebut tersapu oleh angin stellar. Sejumlah ilmuwan mengestimasi planet tersebut kehilangan sepuluh ribu ton material setiap detiknya. Pada akhirnya, mungkin hanya inti dari planet itu yang akan tersisa.
9. Si Atmosfir Tebal

Planet HD 189733b adalah planet pertama yang atmosfernya “tercium” oleh para ilmuwan. Dengan menganalisis cahaya dari sistem bintang planet itu, astronom mengatakan atmosfir planet tersebut tertutup oleh semacam kabut tebal serupa dengan butiran pasir. Sayangnya, air tidak terdeteksi di planet tersebut. Namun, pemburu planet menduga ada kehidupan di balik kabut tebal itu.
10. Kembaran Bumi?

Gliese 581 C adalah exoplanet yang saat ini banyak menarik perhatian para ilmuwan di seluruh dunia. Pasalnya, planet terkecil di luar sistem tata surya ini berada di “zona aman”. Artinya, planet ini terletak tidak terlalu jauh maupun terlalu dekat dengan bintangnya, sama seperti posisi bumi kita dengan matahari. Penemuan ini menaikkan probabilitas terdapat air atau bahkan kehidupan di sana. Planet ini 50 persen lebih besar dan lima kali lebih masif dari bumi.
Sumber: http://www.unik.us/index.php?topic=323.0

 

Berita Fisika


Mengendalikan partikel di dunia Kuantum – Pemenang Nobel Fisika tahun 2012

Selasa, 9 Oktober 2012 - The Royal Swedish Academy of Sciences telah memutuskan untuk penghargaan Hadiah Nobel Fisika 2012 untuk Serge Haroche dan David J. Wineland

 Serge Haroche dan David J. Wineland secara terpisah menemukan dan mengembangkan metode untuk mengukur dan memanipulasi partikel individu sambil menjaga sifat alami mekanika-kuantum mereka, dimana sebelumnya dianggap tak mungkin dicapai.
Pemenang Nobel telah membuka pintu era baru percobaan dengan fisika kuantum dengan menunjukkan pengamatan secara langsung terhadap partikel kuantum secara individu tanpa menghancurkan mereka. Untuk partikel cahaya atau materi tunggal, hukum fisika klasik berhenti berlaku dan fisika kuantum mengambil alih. Tetapi partikel tunggal tidak dengan mudah diisolasi dari lingkungan sekitarnya, dan mereka kehilangan sifat misteri kuantum mereka segera setelah mereka berinteraksi dengan dunia luar. Dengan demikian fenomena yang tampaknya aneh yang diprediksikan oleh fisika kuantum tidak bisa langsung diamati, dan peneliti hanya bisa melakukan percobaan pikiran (biasanya menggunakan matematika) yang mungkin saja secara prinsip dapat mewujudkan fenomena aneh.
Melalui metode cerdik laboratorium Haroche dan Wineland bersama-sama dengan kelompok peniliti mereka telah berhasil mengukur dan mengendalikan keadaan kuantum yang sangat rapuh, yang sebelumnya dianggap tidak dapat diakses dengan pengamatan langsung. Metode baru ini memungkinkan mereka untuk memeriksa, mengontrol dan menghitung partikel.
Metode mereka memiliki banyak kesamaan. David Wineland memerangkap atom bermuatan listrik atau ion, mengendalikan dan mengukur cahayanya, atau foton.
Serge Haroche menggunakan pendekatan terbalik. Beliau mengendalikan dan mengukur foton (partikel cahaya) yang terperangkap dengan mengirim atom melalui perangkap.
Kedua pemenang bekerja di bidang optika kuantum yaitu mempelajari interaksi dasar menggunakan cahaya dan materi, bidang yang terlihat sangat maju sejak era tahun 1980 an. Metode yang mencengangkan ini telah memungkinkan bidang penelitian ini untuk mengambil langkah pertama membangun jenis baru komputer super cepat didasarkan pada fisika kuantum. Mungkin komputer kuantum akan mengubah tiap jengkal kehidupan di abad ini sebagaimana komputer klasik yang dilakukan abad sebelum ini. Penelitian ini juga menyebabkabkan untuk membangun jam yang sangat tepat dimana bisa menjadi dasar masa depan untuk standar waktu yang baru, dengan lebih dari seratus kali lipat presisi dari jam cesium yang digunakan sekarang.
Serge Haroche, Penduduk Perancis. Dilahirkan pada tahun 1944 di Casablanca, Morocco. Ph.D. tahun 1971 dari Université Pierre et Marie Curie, Paris, France. Professor at Collège de France and Ecole Normale Supérieure, Paris, France.
www.college-de-france.fr/site/en-serge-haroche/biography.htm
David J. Wineland, Penduduk AS. Dilahirkan 1944 di Milwaukee, WI, AS. Ph.D. 1970 dari Universitas Harvard, Cambridge, MA, USA. Pempin grup dan NIST Fellow di National Institute of Standards and Technology (NIST) and University of Colorado Boulder, CO, USA
www.nist.gov/pml/div688/grp10/index.cfm
Sumber Bacaan : www.faktailmiah.com

Berita Fisika


Menembus batas Fisika klasik: Sifat Mekanika Kuantum Cahaya ditunjukkan

Minggu, 28 Oktober 2012 - Dengan argumentasi sederhana, para peneliti menunjukkan kalau alam itu rumit! Para peneliti dari lembaga Niels Bohr membuat eksperimen sederhana yang menunjukkan kalau alam melanggar akal sehat – dunia berbeda dari sebagian besar orang percaya.

 Hasil ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah   Physical Review Letters.
Dalam fisika ada dua kategori: fisika klasik dan fisika kuantum. Dalam fisika klasik, objek misalnya mobil atau bola, memiliki posisi dan kecepatan. Ini bagaimana kita secara klasik melihat dunia kita sehari-hari. Di dunia kuantum, benda dapat juga memiliki posisi dan kecepatan, namun tidak di saat yang sama. Bukan semata karena kita tidak tahu posisi dan kecepatan, tapi, kedua hal ini memang tidak dapat ada secara bersamaan. Namun bagaimana kita tahu kalau mereka tidak ada secara serempak? Dan dimana perbatasan dari kedua dunia ini? Para peneliti telah menemukan cara baru menjawab pertanyaan ini.
Cahaya pada mekanika kuantum
“Tujuan kami adalah memakai mekanika kuantum dengan cara baru. Karenanya penting bagi kita untuk tahu kalau sebuah sistem memang berperilaku yang tidak dapat memiliki penjelasan klasik. Pada sisi ini, kami pertama kali memeriksa cahaya,” kata Eran Kot, mahasiswa PhD di tim peneliti, Quantum Optics di Niels Bohr Institute University of Copenhagen.
Berdasarkan sederetan eksperimen di lab optika kuantum, mereka memeriksa keadaan cahaya. Dalam fisika klasik, cahaya memiliki medan listrik dan medan magnet sekaligus.
“Apa yang ditunjukkan oleh studi kami adalah cahaya dapat memiliki medan magnet dan medan listrik, namun tidak secara bersamaan. Kami kemudian memberi bukti sederhana kalau eksperimen memecah prinsip klasik. Dapat dikatakan kalau kami menunjukkan kalau cahaya memiliki sifat kuantum, dan kita dapat memperluas ini pada sistem lain juga,” kata Eran Kot.
Mekanika klasik dan non-klasik
Tujuan penelitian ini adalah memahami dunia secara mendasar, namun ada juga tantangan praktis untuk mengeksploitasi mekanika kuantum dalam konteks yang lebih luas. Bagi cahaya tidaklah mengejutkan kalau ia berperilaku mekanis kuantum, namun metode lain juga sedang dikembangkan untuk mempelajari sistem lain.
“Kami berusaha mengembangkan komputer kuantum masa depan dan kami karenanya perlu memahami batasan dimana sesuatu berperilaku mekanis kuantum dan kapan ia berperilaku mekanis klasik,” kata profesor fisika kuantum, Anders S Sorensen, menjelaskan kalau komputasi kuantum harusnya tersusun dari sistem-sistem dengan sifat non klasik.
Sumber berita: University of Copenhagen.
Referensi jurnal:
Eran Kot, Niels Grønbech-Jensen, Bo M. Nielsen, Jonas S. Neergaard-Nielsen, Eugene S. Polzik and Anders S. Sørensen. Breakdown of the Classical Description of a Local SystemPhys. Rev. Lett., 2012 DOI: 10.1103/PhysRevLett.108.233601

Sumber Bacaan : www.faktailmiah.com - Diakses 12 November 2012

SEPUTAR INFO FISIKA


RENANG DAN FISIKA?? FISIKA DAN RENANG??
APA YA HUBUNGANNYA???

HUBUNGAN ANTARA FISIKA DAN RENANG
Apakah berenang butuh fisika?
Kalau tanya para juara dunia renang, pasti mereka jawab, “ya!”. Gimana nggak butuh, dalam waktu 40 tahun terakhir ini, fisika (dan teknologi) telah membantu memecahkan berbagai rekor dunia renang secara fantastis.
Misalnya dalam lomba 100 meter, rekor dunia renang turun sebesar 7,36 detik (dari 55,2 detik tahun 1960 atas nama perenang Australia John Devitt ke 47,84 detik tahun 2000 atas nama perenang Belanda Pieter van den Hoogenband)!
Bandingkan dengan lari 400 meter yang hanya turun sebesar 1,72 detik (dari 44,9 tahun 1960 Otis Davis Amrik ke 43,18 detik tahun 1999 Michael Johnson Amrik). Nah trus bagaimana fisika membantu para perenang ini? Penjelasannya ada di bawah ini...

Gesekan atau Hambatan air

Hal utama yang menghambat para perenang untuk berenang lebih cepat adalah hambatan air. Hambatan air ini sangat menghabiskan energi perenang, menyebabkan orang mengeluarkan tenaga 5 kali lipat lebih besar untuk berenang dibandingkan untuk berlari. Pertarungan tingkat dunia untuk memecahkan rekor berenang, sekarang lebih dititik-beratkan pada pertarungan bagaimana mengatasi hambatan air.
Apa penyebab hambatan air? Hambatan air disebabkan pola aliran air (termasuk turbulensi, kocakan air akibat gerakan tangan atau kaki), ombak, dan gesekan permukaan tubuh dengan air. Untuk mengatasi hambatan air tampaknya kita harus berlajar dari lumba-lumba. Ikan yang sangat lincah ini mampu mengatasi hambatan hingga efisiensi 80-90%, padahal perenang terbaik dunia hanya bisa mencapai efisiensi 10%. Apa sih rahasia lumba-lumba? Lumba-lumba punya bentuk tubuh yang ramping (streamline) sehingga tidak menghasilkan turbulensi seheboh yang dihasilkan gerakan renang manusia.
Gambar 1
Gambar 1(kiri) adalah gerakan yang laminar (mulus) sedangkan Gambar 1(kanan) gerakan yang menimbulkan turbulensi (turbulensi ini menghambat gerakan maju).
Untuk mengurangi turbulensi seorang akan berenang dengan tubuh sedater mungkin dengan permukaan (Gb. 2 atas). Tetapi sayang cara ini mengurangi gerakan maju (karena tangan tidak terlalu bebas bergerak). Gb. 2(bawah) memberikan keleluasaan tangan untuk bergerak tetapi menimbulkan turbulensi. Seorang perenang profesional macam Matt Biondi, tahu bagaimana mengkombinasikan posisi tubuh dan gerak tangan sehingga dapat meluncur lebih cepat dan meraih 5 medali emas dalam olimpiade tahun 1988 di Seoul.
Gambar 2
Selain itu permukaan kulit lumba-lumba sangat licin sehingga gesekan dengan air juga sangat kecil. Pakaian renang Speedo menyontek konsep ini. Pakaian ini bisa mengurangi gesekan semaksimal mungkin (lintasan renang sejauh 100 m dapat dilalui 1 detik lebih cepat jika menggunakan pakaian renang ini). Bahkan untuk lebih lincah lagi bergerak di air, banyak perenang yang mencukur seluruh rambut tubuhnya. Pernah gak berpikir kenapa para perenang cewek itu tubuhnya ramping-ramping banget??? Perenang cewek
berusaha agar tubuhnya streamline (ramping) dan menjaga agar payudaranya tidak terlalu besar (payudara yang besar akan memberikan hambatan yang lebih besar)

Suhu (temperatur) air kolam renang juga harus diperhatikan. Semakin dingin air, semakin kental dan semakin besar gesekannya (pengurangan suhu 5-6oC menyebabkan kekentalan air naik hingga 12%). Itu sebabnya kolam renang internasional menjaga temperatur airnya sekitar 25-27oC untuk mengantisipasi hal ini. Jadi… rasanya hangat…!!!

Hukum Newton
Mark Spitz perenang legendaris dari Amrik tahu menggunakan hokum Newton. Ketika Mark menggerakan tangan mendorong air ke belakang, menurut  hukum Newton III air akan bereaksi mendorong Mark ke depan. Hal yang sama  terjadi ketika Mark menendang air, air akan mendorong Mark melaju ke depan. Kombinasi yang baik antara gerakan tangan dan kaki (seperti lumba-lumba  menggerakan ekor dan tubuhnya) dapat memberikan gaya dorong yang besar sehingga Mark Spitz dapat melaju merebut 7 medali emas olimpiade di Munich
tahun 1972.




DAFTAR PUSTAKA
_____2012. http://superathletic.blogspot.com/p/hubungan-renang-dan-fisika.html - diakses pada 12 September 2012